Senin, 01 Maret 2010

Tugas KIMLING 1


Tugas Non Resmi 1
Kimia Lingkungan
Nama : Desviana Nordayani
NIM : H1E109006
Program Studi : Teknik Lingkungan

1. Pengertian dan konversi dari PPM, PPB, dan mg/L

Jika larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per million ( ppm), dan parts per billion ( ppb)
Satu ppm ekivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 L larutan , sedangkan satu ppb ekivalen dengan 1 mg zat terlarut per 1 L larutan.
1 ppm = 1 mg zat terlarut /1 L larutan
1 ppb = 1 mg zat terlarut / 1 L larutan
PPM dan PPB adalah satuan yang mirip dengan persen berat. Jika persen berat adalah gram zat terlarut per 100 g larutan, PPM (Part per Million ) adalah gram zat terlarut per sejuta gram larutan dan PPB (Part per Billion) adalah zat terlarut per milliar gram larutan.
ppm = berat zat terlarut x 10 6 /berat larutan
ppb = berat zat terlarut x 10 9 / berat larutan
Konversinya :
  •  1 ppm = 1 mg/L = 1000 μg/L
  • 1 ppm = 10 -3 ppb = 0,001 mg/L
  •  1 ppb = 1 μg/L = 10 3 mg/L = 1000 mg/L.
  •  1 ppb = 103 ppm = 1000 ppm.
Sedangkan mg/L merupakan sistem metrik unit masuk langkah dari 10, 100, dan 1.000. Jika ada x mg/L berarti terdapat x milligram pada setiap 1 liter bahan.. Satu Miligram adalah satu ppm dari satu kilogram, karena itu, salah satu ppm adalah sama dengan satu miligram per kilogram.
  • miligram / kilogram atau
  • mg / kg atau
  • 0,001 / 1,000 atau
  • 10-3 /103.
Konversinya ;.
1 mg/kg = 1 mg/L = 1 ppm.
1 mg/L = 10-3 μg/L = 1 ppb = 0,001 ppb.
Maka, hubungan antara PPM, PPB, dan Mg/L : 1 mg/L = 1 ppm = 0,001 ppb
Sumber:
di akses tanggal 18 februari 2010.

2. Pengertian DDT

DDT (dichloro diphenyl trichloroethane) adalah salah satu sintetis pestisida yang merupakan suatu bahan kimia yang digunakan untuk mengontrol populasi nyamuk penyebab malaria .
Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika DDT memasuki rantai makanan, ini memiliki waktu paruh hingga delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika tercerna oleh hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak dan dalam hati. Karena konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak ke atas dalam rantai makanan, hewan predator lah yang mengalami ancaman paling berbahaya. Sebagai contoh adalah populasi dari bald eagle dan elang peregrine menurun drastis karena DDT menyebabkan mereka menghasilkan telur dengan cangkang yang tipis dimana telur ini tidak akan bertahan pada masa inkubasi dan Singa laut di lepas pantai California akan mengalami keguguran janin setelah memakan ikan yang terkontaminasi.
Berikut gambar struktur kimia DDT
Seperti yang terlihat pada diagram, DDT (diklorodifeniltrikloroetana) adalah senyawa hidrokarbon terklorinasi. Tiap heksagon dari struktur ini terdapat gugus fenil (C6H5-) yang memiliki atom klor yang mengganti satu atom hidrogen . Namun, perubahan kecil pada struktur molekularnya dapat membuat hidrokarbon terklorinasi ini aktif secara kimia.
Dengan memanipulasi molekul DDT dalam cara ini, kimiawan berharap untuk mengembangkan suatu insektisida yang efektif namun ramah lingkungan, dimana senyawa in akan mudah terdegradasi. Namun disaat bersamaan, para peneliti sedang menyelidiki cara lain untuk mengkontrol populasi nyamuk. Salah satu caranya adalah penggunaan senyawa menyerupai hormon yang menyebabkan nyamuk mati kelaparan, hingga dapat mengurangi populasinya hingga dapat mengurangi penyebaran malaria.
Sumber
di akses tanggal 20 februari 2010.
3. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Ada 4 penyebab pemanasan global:

  

1. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
2. Efek umpan balik.
Ada beberapa contoh yang menyebabkan efek umpan balik yaitu sebagai berikut:
a. Pada penguapan air.
Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer, karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri (walaupun umpan balik ini kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif).
b. Efek umpan balik karena awan.
Efek umpan balik karena awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilhat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi inframerah ke permukaan sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya, bila dilihat dari atas awan akan memantulkan sinal matahari dan radiasi inframerah ke luar angkasa sehingga meningkatkan efek pendinginan.
c. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.
3. Variasi matahari.
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan dapat memberikan kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca mendinginkan stratosfer.
4. Peternakan (konsumsi daging).
Sektor peternakan merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%,6 lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang sekitar 13,1%.2. Selain itu, sektor peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun)2, dan 65% nitro oksida (296 kali lebih kuat daripada CO2).
Sumber:
di akses tanggal 18 februari 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar